Kurikulum dan Pengajaran
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kurikulum menunjukkan semua semua pengalaman belajar siswa di sekolah. Atas dasar pandangan tersebut, diperoleh kesan bahwa sekolah dapat dipandang sebagai miniatur masyarakat, karena di dalam lingkungan sekolah murid mempelajari segi-segi kehidupan sosial, seperti norma-norma, nilai-nilai, adat istiadat, gotong royong atau kerja sama, dan sebagainya. Semua ini mirip dengan apa yang terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan demikian proses pendidikan dapat diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak secara utuh, dan ini dicapai melalui kurikulum sekolah.
Dari kajian di atas ternyata pengertian kurikulum itu sangat luas; yakni pengalaman belajar murid. Keluasan ini akhirnya dapat membingungkan para guru dalam mengembangkan kurikulum, sehingga akan menyulitkan perencanaan pengajarannya.
Hilda Taba mencoba memandang kurikulum dari sisi lain. Dia menganggap bahwa suatu kurikulum biasanya terdiri atas tujuan, isi, pola belajar-mengajar, dan evaluasi. Pandangan Taba pada kurikulum yang lebih fungsional ini diikuti oleh tokoh-tokoh yang lain, diantaranya adalah Ralp W. Tyler. Menurut Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses pengembangan kurikulum dan pengajaran, yaitu:
- Tujuan apa yang ingin dicapai?
- Pengalaman apa saja yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan?
- Bagaimana pengalaman belajar itu diorganisasikan secara efektif?
- Bagaimana menentukan keberhasilan pencapaian tujuan?
Jika kita mengikuti pandangan Tyler di atas maka pengajaran tidak terbatas hanya pada proses pengajaran terhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi atau pengajaran di suatu sekolah. Demikian pula kurikulum, dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah, kurikulum bidang studi atau pun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.
Atas dasar pandangan tersebut, kita sebagai guru dapat mengembangkan kurikulum untuk berbagai tujuan. Namun satu hal perlu dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum yaitu, bahwa semua keputusan yang dibuat haruslah mempunyai landasan berpijak yang kokoh. Ini dimaksudkan agar kurikulum yang dibuat dapat menuntun murid mencapai tujuan jangka pendek yang dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan pendidikan jangka panjang itu.
0 Response to "Kurikulum dan Pengajaran "
Post a Comment