Efisiensi Pendidikan
Dari segi hasil
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang tua yang enggan untuk memasukkan anaknya ke sekolah karena berbagai sebab. Salah satu alasan ialah dalam kehidupan sehari-hari di desa anak memegang peranan penting dalam memutarkan roda ekonomi rumah tangga. Di samping itu, kadang-kadang orang tua juga menilai bahwa apa yang dipelajari di sekolah tidak banyak bersandar pada apa yang sebenarnya dibutuhkan. Anak sendiri kadang-kadang juga merasakan bahwa yang ia pelajari di sekolah tidak relevan dengan apa yang ia perlukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hal itu tampak dari masih besarnya angka putus sekolah pada jenjang sekolah dasar maupun menengah.
Dan statistik menunjukkan bahwa dari jumlah 1000 anak yang tahun pertama memasuki sekolah dasar, kira-kira hanya sekitar 446 orang yang dapat menamatkan sekolahnya pada akhir tahun keenam (sekitar 45%). Jumlah 554 orang lainnya terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok putus sekolah sekitar 120 orang (12%), dan kelompok yang mengulang kelas sekitar 434 orang (43%). Pada tahun-tahun berikutnya dari jumlah yang mengulang juga akan terbagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan yang dapat menamatkan pada tahun-tahun berikutnya, golongan yang putus sekolah dan golongan yang mengulang kembali. Jika terus diikuti dari jumlah 1000 orang anak akhirnya 783 orang menamatkan sekolah (78%) dan 217 orang (22%) putus sekolah tidak kembali lagi ke jalur pendidikan.
Jika demikian halnya, maka permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menyusun program pendidikan yang cocok bagi kebutuhan lingkungan, sehingga mereka akan menemukan pekerjaan yang cocok dengan apa yang dipelajarinya di sekolah.
Dari Segi Proses
Agar pengisian muatan lokal beserta pelaksanaannya dapat berjalan lancar, maka kegiatan-kegiatan pendukung lainnya harus selaras dengan kebijaksanaan itu, terutama peningkatan partisipasi daerah baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan tindak lanjutnya.
Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan guru, serta keterlibatan mereka dalam pelaksanaan kurikulum muatan lokal menjadi penting. Di samping itu, persiapan penulisan buku-buku pelajaran serta bahan-bahan belajar lainnya yang berorientasikan daerah/wilayah tidak pula kalah pentingnya. Itu berarti dalam hubungannya dengan penyiapan buku pelajaran para penulis buku pelajaran di daerah perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Di samping penulis buku pelajaran, juga perlu dipersiapkan para penilai buku, penerbit, dan sebagainya. Sehubungan dengan gerak pendaerahan pendidikan ini, maka kegiatan-kegiatan lain yang relevan, seperti; kegiatan evaluasi pendidikan, penyusunan tes dan ujian tingkat daerah, dan sebagainya. Yang terakhir ini penting untuk dipersiapkan, karena penelitian memegang peranan penting bagi semua kegiatan pembangunan, demikian juga halnya bagi pembangunan bidang pendidikan di sekolah.
Maka dari itu, penggunaan sarana yang optimal dalam pelaksanaan proses pendidikan akan sangat menunjang tercapainya pemerataan dan efisiensi pendidikan.
0 Response to "Efisiensi Pendidikan"
Post a Comment