Prinsip CBSA Dilihat dari Program Pendidikan

Tujuan pengajaran dan bahan kajian.

Tujuan pengajaran pada kurikulum yang berlaku pada dasarnya menghendaki proses belajar-mengajar yang berpusat pada aktivitas murid. Di samping itu tujuan pengajaran juga telah dirumuskan kemampuan-kemampuan dasar yang ingin dikembangkan. Ini merupakan hal yang menarik dari perumusan tujuan pengajaran dalam kurikulum yang berlaku. Bahan kajian yang tercantum dalam kurikulum mengacu pada tujuan pengajaran yang ditetapkan. Yang menjadi masalah sekarang adalah apakah bahan kajian tersebut dapat memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan murid di dalam satu kelasa yang pada hakikatnya memiliki perbedaan individu yang sangat besar? Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengembangkan bahan kajian yang ada dalam kurikulum yang berlaku yang disesuaikan dengan lingkungan alam, sosial dan budaya di sekitar murid. Dengan perkataan lain, prinsip CBSA dapat tampak pada program pendidikan yang sifatnya luwes, tidak kaku. Dalam hal ini diperlukan guru yang menguasai bahan kajian dan tujuan yang ingin dicapai serta memiliki wawasan kependidikan yang luas.

Program pendidikan yang tidak kaku. 

Program pendidikan yang tidak kaku dalam penentuan metode mengajar dan media sangat diperlukan dalam melaksanakan proses belajar-mengajar yang menggunakan strategi CBSA. Penggunaan metode dan media dalam proses belajar-mengajar bersifat relatif, karena proses belajar-mengajar sangat bersifat situasional. Artinya walau bahan yang sama diajarkan oleh guru yang sama pada kelasa yang sama tetapi dilaksanakan pada waktu yang berbeda, hasil yang dicapai dan situasi belajar yang diciptakan tidak akan sama. Di sini guru dituntut untuk mengambil keputusan apakah akan tetap mengikuti rencana atau menyimpang dari kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan tetapi tetap menyelamatkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Share this post